Minggu, 16 November 2014

Manusia dan Pandangan Hidup



A.           PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia dimuka bumi ini pasti mempunyai pandangan hidup yang bersifat kodrati. Karena dapat menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup berarti pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pediman, arahan hidup di dunia.
Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja melainkan melalu proses waktu yang terus menerus, sehingga hasil emikiran itu dapat diuji kenyataannya.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu sebagai berikut:
a)        Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
b)   Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuikan dengan budaya dan norma yang berlaku di Negara tersebut.
c)        Pandangan hidup yang relative kebenarannya.
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita-cita adalah tujuan yang ingin dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan tersebut adalah segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi kepercayaan. Kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, pikiran, jasmani dan kepercayaan kepada Tuhan.

B.          CITA-CITA
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, cita-cita adalah keingina, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Dengan demikian cita-cita merupakan semacam garis linier yang semakin lama semakin tinggi, dengan perkataan lain cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang semakin tinggi tingkatannya. Cita-cita yang belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan.
Faktor manusia yang ingin mencapai cita-cita ditentukan kualitas manusianya sendiri. Ada orang yang tidak berkemauan yang membuat cita-cita hanya khayalan saja. Sebaliknya dengan anak yang dengan kemauan keras ingin mencapai apa yang di cita-citakan, cita-cita merupakan motivasi dalam menempuh hidup untuk mencapainya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang bila berhasil akan menjadikan dirinya puas.
Faktor kondisi yaitu daoat disebut menguntungkan dan ada yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita, sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi atau menghalangin tercapainya suatu cita-cita.
Faktor tingginya cita-cita. Memang dianjurkan untuk menggantungkan cita-cita setinggi mungkin, namun bagaimana faktor dari manusianya, mampukah yang bersangkutan mencapainya, demikian juga faktor kondisinya memungkinkan hal itu. Seseorang dalam mencapai cita-citanya harus sesuai dengan kemampuannya. Pada akhirnya seseorang menggapai cita-cita penuh dengan perhitungan sesuai kemampuan yang dimiliki saat itu serta kondisi yang dilaluinya.

C.          KEBAJIKAN
Kebajikan atau perbuatan yang mendatangakan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral yaitu perbuatan yang sesuai dengan norma agama dan etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Manusia merupakan pribadi yang mempunyai pendapat sendiri, ia mencintai diri sendiri, perasaan sendiri, cita-cita sendiri dan sebagainya. Justru karena itu, karena mementingkan diri sendiri, seringkali manusia tidak mengenal kebajikan.
Untuk melhat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai mahluk Tuhan. Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati yang merupakan hakim untuk diriya sendiri. Karena itu, nilai suara hati amat besar dan penting dalam kehidupan manusia.
Setiap masyarakat merupakan kumpulan pribadi-pribadi, sehingga setiap suara masyarakat pada hakekatnya adalah kumpulan suara hati pribadi-pribadi dalam masyarakat itu. Maka masyarakat yang terdiri atas pribadi-pribadi pasti suara hatinya menginginkan yang baik untuk kehidupan masyarakatnya. Sesuatu yang baik bagi masyarakat, berarti baik bagi kepentingan masyarakat. Tetapi dapat saja terjadi, bahwa sesuatu yang baik bagi kepentingan masyarakat tidak baik bagi sebagian orang didalamnya atau sebalinya. Dengan demikian, seseorang harus tunduk dan patuh kepada apa yang baik bagi masyarakat umum.
Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan dapat diartikan berkata sopan santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan dan sebagainya.
Kebajikan semua adalah kejahatan yang berselubung kebajikan. Kebajikan semu ini sangat berbahaya, karena pelakunya orang-orang munafik, yang bertujuan mencari keuntungan diri sendiri dengan cara tidak baik. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, karena setiap pribadi memiliki pandangan hidup yang berbeda dengan orang lain.

D.          USAHA / PERJUANGAN
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan untuk hidup dan ini sudah menjadi kodrat manusia. Tanpa adanya usaha atau perjuangan, manusia tidak hidup dengan sempurna. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan ilmu maupun jasmani, atau dengan keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan ilmunya dari pada jasmani, sedangkan buruh sebaliknya lebih banyak bekerja keras dengan jasmani dari pada ilmunya. Para ahli lebih banyak menggunakan keduanya daripada salah satunya.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Oleh sebab itu, tidak boleh bermalas-malasan, bersantai-santai dalam hidup. Santai dan istirahat ada waktnya dan manusia lah yang mengatur waktunya. Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras. Seperti disalah satu hadist Rasulullah S.A.W. memerintahkan untuk bekerja keras untuk hidup di dunia dan tidak melupakan ibadah seakan-akan mati besok.
Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, dengan perbedaan kemampuan tersebut timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dengan yang lainnya. Kemampuan itu terbatas pad fisik dan keahlian/keterampilan. Karena itu mencari ilmu dan keahlian atau keterampilan adalah suatu keharusan. Karena manusia itu mempunya rasa kebersamaan dan cinta kasih antara sesama manusia, maka ketidakmampuan atau kemampuan terbatas yang menimbulkan perbedaan tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama-sama secara bergotong royong.


E.          KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution terdapat tiga aliran filsafat yaitu sebagai berikut:

a)                  Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu berasala dari natur, dan itu dari Tuhan. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hukum-hukumnya secara mutlak dikuasi Tuhan. Manusia tidak dapat menguasai alam karena manusia itu lemah yang hanya dapat dilakukan manusia adalah berusaha dan berencana namun Tuhan yang menentukan. Manusia adalah ciptaan Tuhan. Karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran-ajaran Tuhan yaitu agama. Ajaran agama terdapat dua macam yaitu:
1.         Ajaran agama dogmatis yang bersifat mutlak dan tidak berubah-ubah, terdapat dalam kitab suci Al-Quran dan Hadist yang disampaikan oleh Tuhan melalui nabi-nabi.
2.         Ajaran agama dari pemuka agama yaitu sebagai hasil pemikiran manusia, sifatnya terbatas dan berubah-ubah sesuai dengan perkembangan jaman. Ajaran agama dari pemuka agama termasuk kebudayaan, terdapat daam buku-buku agama yang ditulis oleh pemuka agama.
  

b)                 Aliran Intelektualisme
Dengan akal manusia dapat berpikir mana yang baik atau yang bertentangan  dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir atau akal kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi untuk mencapai kebajikan yang maksimal walaupun teknologi terkadang memberi akibat yang bertentangan dengan hati nurani.
Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal yang dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Benar menurut akal itulah yang baik. Liberalisme adalah pandangan hidup yang diperoleh dengan akal berupa ilmu dan teknologi. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu karena itu individu yang berakal, berilmu dan berteknologi tinggi dapat menguasai individu yang berpikir rendah atau bodoh.

c)                  Aliran Gabungan
Dasar aliran ini adalah kekuatan yang berasal dari Tuhan dan berasal dari kebudayaan. Segala sesuatu dinilai dari akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa atau hati nurani. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul dua kemungkunan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomor duakan, kekuatan dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan dan logika berpikir tidak ditekankan melainkan logika berpikir secara masyarakat disebut pendangan hidup sosialisme..
Pandangan hidup sosialisme mengutamakan logika berpikir dari pada hati nurani, berpikir secara kolektif dan tidak menghiraukan kekuasaan Tuhan, sedangkan pandangan hidup sosialisme – religius mengutamakan keduanya antara logika dan hati nurani, berpikir secara kolektif individual dan kekuasaan Tuhan begitu menentukan.

F.           LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Ada manusia yang memberlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan lain sebagainya itu tergantung setiap manusia bagaimana memperlakukannya. Dengan mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita yang baik. Adapun langkah-langkah sebagai berikut:

1.        Mengenal
2.        Mengerti
3.        Menghayati
4.        Meyakini.
5.        Mengabdi
6.        Mengamankan 

  
  
PENGALAMAN
Pada kali ini saya akan kembali berbagi cerita tentang pengalaman hidup saya khusunya dalam materi ini adalah tentang pengalaman pandangan hidu. Menurut saya pribadi pandangan setiap individu didunia ini pasti berbeda-beda pasti tidak ada yang sama karena kebutuhan dan keinginan setiap orang pasti berbeda-beda.
Pandangan hidup yang dimaksud disini adalah bagaimana kita bisa berfikiran maju kedepan dengan melihat berbagai kemungkinan untuk kita maju. Sedangkan apabila kita tidak memiliki pandangan hidup bakalan sia-sia karena pandangan hidup itu termasuk kedalam pemberi dorongan kepada diri kita untuk maju.
Saya memiliki pandangan hidup dari dulu adalah untuk mencapai semua cita-cita yang telah saya rancang dar semenjak saya mengenal apa itu cita-cita dalam mewujudkan cita-cita saya tersebut tentunya saya harus memiliki pandangan hidup yang maju dan pola pemikiran yang bagus untuk dapat mencapai cita-cita saya tersebut.
Semenjak kecil saya bercita-cita untuk menjadi pilot dan dokter namun cita-cita saya tersebut entah hilng kemana, karena 2 tahun belakangan ini saya sudah tidak berminat lagi untuk mnjadi pilot ataupun dokter namun sekarang saya sangat ingin menjadi seorang pengusaha yang terkenal dan memiliki hasil-hasil produksi yang bekelas dan bisa dipasarkan ke dunia. Karena menurut saya menjadi pengusaha sangan berpeluang untuk kedepanya.
Dalam meraih cita-cita saya tersebut saya harus terus berfikir maju kedepan dan harus lebih bisa berfikir dan bertindak secara baik dan benar. Karena toh semua orang sanga ingin untuk sukses, karena kesuksesan itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Kebanyakan orang yang sukses adalah orang yang memulainya dari nol.
Dan saya sangat berharap untuk kedepnnya semoga apa yang telah saya rencanakan berjalan lancar. Dan diberikan kemudahan untuk mewujudkan cita-cita saya yang sekarang yaiu menjadi seorang pengusaha muda.
Kadang saya juga berfikir untuk menjadi seorang pengusaha muda,mungkin apabila kita belajar dari muda untuk menjadi yang kita inginn tidaklah salah. Karena seperti yang saya bilang tadi tidak ada pengusagha besar sebelum dia menjadi seorang pengusaha kecil.
Jadi menurut saya kita selalulauntuk berfikiran positif dan terbuka agar pandangan hidupkita semakin luas dan bisa mencapai semua cita-cita dan harapan yang telah kita rancang.
Sekian pengalaman yang dapat saya baguikan apabila ada yang salah mohon maaf ........:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar