Masalah Kependudukan Yang Berkaitan Dengan Lingkungan Hidup
Disusun Oleh :
Agung Satria Arfana
30414486/3ID04
JURUSAN TEKNIK
INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan
Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang MahaEsa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai Masalah Kependudukan Yang Berkaitan Dengan
Lingkungan Hidup.
Makalah
ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan Lingkungan Jurusan
Teknik Industri Universitas Gunadarma. Diharapkan dengan penyusunan makalah ini
pemahaman kami tentang kepadatan penduduk di Indonesia dapat semakin dalam.
Harapan selanjutnya kami dapat memperluas wawasan di mata kuliah Pengetahuan
Lingkungan.
Saya menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik
penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan.
Depok, 20 Maret 2017
Agung
Satria Arfana
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai Negara dengan jumlah penduduk
terbesar ke-5 sesudah RRC, India, USSR, dan USA, sangat merasakan dampaknya.
Banyaknya jumlah penduduk berdampak positif dan negative. Dampak positifnya
adalah semakin banyaknya sumber daya manusia yang dapat mengabdikan diri untuk
memajukan Negara, tetapi dampak negatifnya adalah dapat memunculkan
masalah-masalah kependudukan akibat
kurangnya sarana untuk mengimbangi jumlah penduduk dan penyebarannya yang tidak
merata.
Masalah-masalah kependudukan dapat berdampak
pada aam sekitar. Misalnya, kepadatan penduduk dapat menyebabkan krisis air
bersih. Air bersih yang digunakan sehari-hari sebagian besar berasal dari air
tanah, air permukaan, dan air atmosfer. Jumlah air di bumi ini tetap, sedangkan
jumlah penduduk makin bertambah dari tahun ke tahun. Meskipun 2/3 dari luas
bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung.
Oleh karena itu, persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah
yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk
memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dsb. Jumlah penduduk yang
meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan. Hal
ini mengakibatkan kurangnya kesediaan air bersih.
Masalah lingkungan hidup akhir-akhir ini telah
dijadikan isu global terutama dua dekade terakhir. Sehingga, baik pemerintah
maupun masyarakat di Negara-negara maju
telah memberikan perhatian yang serius pada masalah tersebut. dunia semakin
menyadari bahwa eksploitasi sumber daya alam (natural resources) yang hanya
berorientasi ekonomi tidak hanya membawa efek positif tetapi juga membawa efek
negative.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa sajakah
masalah kependudukan?
2. Bagaimana
keterkaitan antara masalah-masalah kependudukan dengan lingkungan hidup?
3. Bagaimana cara
menanggulangi masalah-masalah kependudukan dengan lingkungan hidup?
C.
Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengidentifikasi
masalah-masalah kependudukan.
2. Mengetahui
keterkaitan antara masalah-masalah kependudukan dengan lingkungan hidup.3
3. Mengetahui
penanggulangan masalah-masalah
kependudukan dengan llingkungan hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Masalah – Masalah Kependudukan
Beberapa permasalahan kependudukan, khususnya
di Indonesia:
a.
Masalah akibat angka kelahiran
Jika fertilitas semakin meningkat maka akan
menjadi beban pemerintah dalam hal penyediaan aspek fisik misalnya fasilitas kesehatan.
Selain itu pertumbuhan penduduk akan semakin meningkat tinggi akibatnya bagi
suatu negara berkembang akan menunjukkan korelasi negatif dengan tingkat
kesejahteraan penduduknya.
b.
Masalah akibat
angka kematian
Semakin bertambah angka harapan hidup berarti
perlu adanya peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas penampungan dan
penyediaan gizi yang memadai bagi anak balita. Sebaliknya apabila tingkat
mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi indonesia di mata dunia.
c.
Masalah Jumlah
Penduduk
Masalah
yang timbul akibat jumlah penduduk adalah aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
hidup keluarga karena banyaknya beban tanggungan sehingga sulit untuk memenuhi
gizi yang dibutuhkan.
d.
Masalah
mobilitas Penduduk
Pertumbuhan
penduduk perkotaan selalu menunjukkan peningkatan yang terus menerus hal ini
disebabkan pesatnya perkembangan ekonomi dengan perkembangan industri
pertumbuhan sarana dan prasarana jalan perkotaan. Selain itu, semakin banyak
terjadi urbanisasi karena orang-orang desa yang dulunya kecukupan pangan namun
tidak menikmati pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota. Generasi
muda tidak ada yang mau menjadi petani.
e.
Masalah
Kepadatan Penduduk
Ketidakseimbangan
kepadatan penduduk ini mengakibatkan ketidakmerataan pembangunan baik fisik
maupun nonfisik yang selanjutnya mengakibatkan keinginan pindah semakin tinggi.
B. Keterkaitan
Antara Masalah-Masalah Kepadatan Penduduk Dengan Lingkungan Hidup
Pengertian lingkungan hidup bisa dikatakan
sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia atau makhluk hidup yang
memiliki hubungan timbal balik dan kompleks serta saling mempengaruhi antara
satu komponen dengan komponen lainnya.
Pada suatu lingkungan terdapat dua komponen
penting pembentukannya sehingga menciptakan suatu ekosistem yakni komponen
biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik pada lingkungan hidup mencakup
seluruh makluk hidup di dalamnya, yakni hewan, manusia, tumbuhan, jamur dan
benda hidup lainnya. Sedangkan, komponen abiotik adalah benda-benda mati yang
bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di sebuah lingkungan yaitu
mencakup tanah, air, api, batu, udara, dan lain sebagainya.
Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi karena
dua faktor, baik faktor alami dari lingkungan itu sendiri ataupun akibat dari
tingkah laku manusia. Pentingnya lingkungan hidup yang terawat terkadang
dilupakan oleh manusia, dan hal ini bisa menjadikan ekosistem serta kehidupan
yang tidak maksimal pada lingkungan tersebut.
Masalah
kependudukan yang sangat mempengaruhi lingkungan adalah kepadatan penduduk.
Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi kualitas penduduknya. Pada daerah yang
kepadatannya tinggi, usaha peningkatan kuallitas penduduk lebih sulit
dilaksanakan. Hal ini menimbulkan permasalahan sosial ekonomi, keamanan,
kesejahteraan, ketersediaan lahan dan air bersih, kebutuhan pangan, dan dapat
berdampak pada kerusakan lingkungan.
Tumbuhnya
kawasan industri dan semakin padatnya pemukiman penduduk didaerah perkotaan
menyebabkan timbulnya berbagai masalah yang nyata. Kepadatan penduduk
mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan kehidupan-kehidupan penduduk
berikut ini:
a.Ketersediaan Udara Bersih
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak
bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak mengandung oksigen.
Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak oksigen diperlukan. Namun
kebersihan udara tidak semata-mata ditentukan oleh kadar oksigen saja. Gas-gas
lain yang ada di udara seperti karbon dioksida, oksigen nitrogen dan oksigen
belerang juga mempengaruhi kualitas udara. Apabila kandungan gas-gas ini
meningkat, maka dapat dikatakan bahwa udara telah tercemar.
Bertambahnya pemukiman, alat
transportasi, dan kawasan industry yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak
bumi, bensin, solar dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di
udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industry juga menghasilkan gas-gas
pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx)
di udara. Tak heran jika udara pada lingkungan tersebut pasti tercemar.
Oleh karena itu, marilah menanam pohon
sebanyak-banyaknya. Selain sebagai penyejuk dan keindahan, pepohonan berfungsi
sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat pencemaran udara.
b.
Ketersediaan
Pangan
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan
makanan. Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang
diperlukan juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah
penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup
manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kekurangan
pangan.
Di kota-kota besar, lahan pertanian
boleh dikatakan hampir tidak ada lagi. Sebagian besar lahan pertanian di kota
digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan, kantor dan pusat
perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung
dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi semakin meningkat pertumbuhan
penduduk, semakin meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan. Padahal
pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan produksi pangan.
c. Ketersediaan
Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan
kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan,
industry, tempat pertanian, dsb. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering kali
dilakukan pembukaan hutan. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi,
sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat mengganggu
keseimbangan lingkungan. Jadi, peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan
meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.
d.
Ketersediaan
Air Bersih
Air bersih yang digunakan sehari-hari sebagian
besar berasal dari air tanah, air permukaan, dan air atmosfer. Jumlah air di
bumi ini tetap, sedangkan jumlah penduduk makin bertambah dari tahun ke tahun.
Meskipun 2/3 dari luas bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat
digunakan secara langsung. Oleh karena itu, persediaan air bersih yang terbatas
dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh
berbagai macam industry, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak,
dan sebagainya. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin banyak
sampah atau limbah yang dihasilkan
e. Pencemaran
Lingkungan
Pencemaran
lingkungan dibedakan menjadi:
·
Pencemaran
tanah
Pencemaran tanah disebabkan berbagai
hal, seperti sampah-sampah plastik, kaleng-kaleng, rongsokan kendaraan yang
sudah tua. Plastik tidak dapat hancur oleh proses pelapukan dan besi-besi tua
menimbulkan karat, sehingga tanah tidak bisa ditumbuhi tumbuh-tumbuhan.
Pemakaian pupuk yang terlalu banyak, tidak
menurut aturan yang telah ditentukan, menyebab kan pula polusi tanah. Tanah
pertanian menjadi kering dan keras, karena jumlah garam yang sangat besar akan
menyerap air tanah.
Guna mencegah atau mengurangi polusi tanah,
maka pemakaian pupuk di daerah pertanian hendaklah menurut aturan yang sudah
ditentukan. Sampah-sampah harus dibuang di tempat sampah atau dibuang di tempat
pembuangan, tempat sampah perlu diatur dan disediakan secukupnya.
·
Pencemaran
udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap
yang keluar dari pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor.
Makin besar jumlah penduduk, makin
berkembanglah ilmu pengetahuan, sehingga banyak didirikan pabrik-pabrik dan
diproduksi mesin-mesin serta kendaraan bermotor untuk mencukupi kebutuhan hidup
penduduk.
Polusi udara mengganggu pernafasan dan
dapat menimbulkan penyakit pada alat-alat pernafasan, asma, bronchitis, dan
sebagainya.
Hal itu disebabkan banyak gas-gas yang
membahayakan kesehatan seperti gas karbin monoksida dan partikel-partikel halus
dan timah hitam.
Polusi udara juga sangat membahayakan lalu
lintas baik di darat, laut maupun udara. Untuk menjaga terjadinya polusi udara,
alangkah baiknya jika dapat diusahakan alat-alat untuk mencegah atau mengurangi
keluarnya asap-asap dari pabrik atau kendaraan bermotor.
·
Pencemaran air
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa
manusia amat membutuhkan air, meskipun permukaan bumi ini penuh dengan air,
namun sering menjadi masalah dalam memperoleh air bersih. Hal ini telah
dirasakan setelah meledaknya jumlah penduduk yang mendiami bumi.
Air bukan saja dibutuhkan oleh manusia,
melainkan juga oleh semua makhluk hidup. Karena itu perlu kesadaran manusia
untuk memelihara air jangan sampai kotor, lebih-lebih jika dapat mengganggu
kesehatan.
Polusi air dapat terjadi karena penggunaan
zat-zat kimia yang berlebih-lebihan, seperti penggunaan DDT, endrin yang
melebihi dosis yang telah ditentukan.
Pencemaran air dapat juga disebabkan oleh air
yang mengandung sampai kimia dari pabrik-pabrik, sebagai bahan pencuci yang
dibuang ke sungai-sungai.
Untuk mencegah polusi air, maka penggunaan
obat-obatan dan bahan kimia hendaklah menurut aturan atau petunjuk-petunjuk
yang telah ditentukan. Juga pembuangan sampah dari pabrik-pabrik, kendaraan
bermotor, kapal terbang dan sebagainya.
Suara yang terlalu bising mengganggu
ketenangan, dapat menimbulkan gangguan jasmaniah dan rohaniah, misalnya gangguan
jantung, kelenjar-kelenjar pernapasan, gangguan syaraf, perasaan gelisah dan
sebagainya.
Untuk mencegah polusi suara, hendaknya kita
menyadari bersama, agar dalam memakai kendaraan mengurangi suaranya. Dalam hal
ini juga Pemerintah telah mengatur bagi orang yang mendirikan industri agar
meminta izin. Ini dimaksudkan supaya penetapan industri itu dapat diatur begitu
rupa, sehingga tidak menimbulkan polusi suara pada penduduk sekitarnya.
C.
Penanggulangan Masalah-Masalah Kependudukan Yang Berkaitan
Dengan Lingkungan Hidup
Lingkungan
berarti keadaan atau kondisi yang mengelilingi kita. Bumi, rumah kita,
memberikan semua hal penting yang dibutuhkan untuk hidup kita. Untuk
kelangsungan hidup kita di lingkungan, kita harus melestarikan biosfer yang
sehat dengan semua sistem ekologi, semua tumbuhan dan hewan, tanah yang subur,
air murni, dan udara bersih.
Sekarang,
keindahan alam bumi ini menghilang, sebagian orang di seluruh dunia
menghancurkan keindahan oleh eksploitasi sumber daya alam secara
maksimum/berlebihan. Tingkat kerusakan lingkungan hidup saat ini sudah sangat
tinggi sehingga perlu adanya solusi dari masalah lingkungan ini.
Berbagai
masalah lingkungan sekarang mempengaruhi bumi kita. Sebagai akibat dari era
globalisasi yang terus-menerus mengeksploitasi proses alami dari bumi mengubah
masalah lokal menjadi isu-isu global, beberapa masalah yang sekarang
mempengaruhi dunia adalah hujan asam, polusi udara, pemanasan global, limbah
berbahaya, penipisan ozon, asap, polusi air, dan lain sebagainya serta
overpopulasi Smog dan racun mengapung di udara, yang disebabkan oleh pemborosan
asap kotor dari perusahaan industri dan juga dari pembakaran bahan bakar yang
dikeluarkan oleh kendaraan.
Penyalahgunaan
sumber daya energi akibat masalah kependudukan ini sebagai salah satu masalah
lingkungan yang terjadi dari banyaknya masalah yang lain. Dalam hal ini akan
berdampak menjadi masalah serius jika orang-orang pada jaman sekarang tidak
bisa menyadari akan pentingnya daur ulang energi dan konservasi lingkungan.
Untuk
pertama yang mungkin dapat dilakukan adalah mendaur ulang produk-produk yang
sudah tidak terpakai, baik organik maupun non-organik sehingga ketegangan
lingkungan sebagai akibat dari kerusakan lingkungan dapat kita kurangi dengan
hal ini. Contohnya seperti menggunakan barang-barang yang tidak terpakai lalu
didaur ulang menjadi kompos limbah tanaman sehingga dapat meminimalkan limbah
yang terbuang di lingkungan. Dari limbah tersebut kita juga dapat menciptakan
pupuk organik yang sehat.
Deforestasi
atau penggundulan hutan untuk kehidupan manusia akan dapat berkurang dengan
kita memanfaatkan teknologi yang tersedia untuk mendaur ulang bahan yang
digunakan, sehingga tak hanya dampak pencemaran lingkungan saja yang akan
berkurang namun pohon juga dapat kita selamatkan.
Dalam
memenuhi kebutuhan saat ini, kita tidak harus berlebihan dalam penggunaan
sumber daya alam yang ada, karena dengan begitu generasi manusia yang akan
datang tidak harus mengorbankan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan mereka
merupakan keberlanjutan pelestarian lingkungan yang harus diwujudkan.
Bukan
berarti pengelolaan dominasi dan eksploitasi atau dalam menggunakan sumber daya
alam harus selalu berlebihan dan tanpa memperhatikan kapasitas bumi dalam
memproduksi dan merehabilitasinya dari kekuasaan kita atas alam dan makhluk
hidup lainnya sehingga dapat menghindarkan kita dari masalah-masalah
kependudukan yang terus-menerus meningkat.
Oleh
karena itu, kita harus menjaga kepadatan penduduk untuk mengurangi masalah
kependudukan dan memfasilitasi sumber daya terbarukan agar dapat lebih
diperbaharui sebagai efek kelestarian lingkungan yang dapat menjaga daya dukung
lingkungan.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang
dapat ditarik dari pembahasan tersebut ialah:
1.
Masalah kependudukan khususnya yang berada di
Indonesia ialah Masalah akibat angka kelahiran, Masalah akibat angka kematian,
Masalah Jumlah Penduduk, Masalah mobilitas Penduduk, Masalah Kepadatan
Penduduk.
2.
Masalah
kependudukan yang berkibat buruk untuk lingkungan ialah kepadatan penduduk.
3.
Kepadatan penduduk mengakibatkan polusi
lingkungan, kurangnya penyediaan air bersih, kurangnya lahan, dan kurangnya
kesediaan pangan.
4.
Cara menanggulanginya adalah dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat, dan peningkatan program pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN